JANGAN DURHAKAI IBUMU!
Seseorang
pernah datang kepada Rasulullah dan berkata wahai Rasulullah, kepada sipakah
aku harus berbakti pertama kali ? Nabi mnjawab, “ibumu !” orang tersebut
kembali bertanya, kemudian siapa lagi ! beliau menjawab, “ibumu!” Ia bertanya
lagi, kemudian siapa lagi ? beliau
menjawab, “ibumu”, kemudian orang tersebut bertanya lagi, kemudian kepada siapa
? neliau menjawab “bapakmu”. (HR. Bukhori dan Muslim) ini menunjukkan betapa
besar hak seorang ibu yang harus di tunaikan oleh anak-anakanya.
Sayang
seribu sayang, ternyata masih banyak yang melupakan jasa seorang ibu. Masih
banyak yang enggan berbakti kepada ibu. Masih banyak yang acuh tak acuh melihat
kondisi ibu. Yang lebih mengerikan lagi, masih banyak yang durhaka kepada ibu.
Seolah-olah ia lupa betapa berat beban yang telah di pikul ibu demi kebaikan
dan keselamatan sang anak.
Dalam
buku ini, penulis berusaja menyadarkan kita betapa besar hutang budi kita
kepada ibu yang semestinya dibalas dengan bakti kepadanya. Dengan penyebaran
yang ringan dan tidak bertele-tele, penulis menyajikan sejumlah kiat berbakti
kepada ibu. Semoga dengan hadirnya buku ini lebih mempermudah kita dalam
menunaikan kewajiban untuk berbakti kepada ibu, guna meraih Ridho ilahi.
Jadikan baktimu kepada ibu sebagai kunci masuk surga.
A.
Durhaka Kepada Orang Tua
Kata
durhaka (al-‘uquq) adalah lawan kata
dari kata bakti (al-birr) yang
bermakna berpaling dari ketaatan.
1. Tanda-Tanda
Durhaka Kepada Orang Tua :
·
Membuat menangis dan sedih kedua orang
tua.
·
Membentak dan mengumpat kedua orang tua.
·
Menggerutu dan marah terhadap perintah
keduanya.
·
Cemberut dan bermuka masam dihadapan
keduanya.
·
Memandang kedua orang tua dengan mata
merah dan dengan tatapan tajam dan sinis.
·
Memerintah orang tua.
·
Mengeritik masakan yang dihidangkan ibu.
·
Tidak membantu orang tua dalam pekerjaan
rumah.
·
Memalingkan muka bila kedua orang tua
berbicara.
·
Menganggap perndapat kedua orang tua
kurang berbobot.
·
Tidak minta izin saat masuk kamar
keduanya.
·
Bertengkar didepan kedua oranng tua
(suami istri).
·
Mencela, mendiskreditkan,serta
menyebutkan aib kedua orang tua didepan orang-orang.
·
Memaki dan menyumpahi keduanya.
·
Memasukkan kemungkarang kedalam rumah.
·
Berbuat kemungkarang didepan kedua orang
tua.
·
Memperburuk citra orang tua.
·
Mentuhkan kedua orang tua kedalam
kesempitan.
·
Ringgal diluar kota terlalu lama.
·
Memberatkan orang tua.
·
Mengutamakan istri dari pada orang tua.
·
Menunggalkan kedua orang tuanya pada
saat berusia lanjut.
·
Berlepas diri dari keduanya dan malu
menyebut-nyebut keduanya serta malu mennisbatkan dari pada keduanya.
·
Melanggar kehormatan keduanya dengan
memukul.
·
Menitipkan orang tua di panti.
·
Bakhil dan pelit kepada kedua orang tua.
·
Mengungkit-ungkit dan menghitung-hitung
pemberian orang tua.
·
Mencuri harta milik orang tua.
·
Merintih-rintih memperlihatkan rasa
sakit didepan keduanya.
·
Meninggalkan orang tua tanpa isinnya.
·
Mengharap-harap kematian kedua orang
tua.
·
Membunuh keduanya dan ingin melepas
keduanya.
2. Faktor-Faktor
Yang Memicu Munculnya Kedurhakaan Kepada Orang Tua :
·
Kebodohan
·
Buruknya pendidikan
·
Adanya kontradiksi
·
Pergaulan yang buruk kepada anak-anak
·
Durhakanya orang tua kepada orang tua
mereka
·
Sedikitnya ketakwaan kepada Allah pada
kondisi penceraian
·
Memecah belah anak
·
Ingin santai dan mendapat kesenangan
·
Sempit hati
·
Kurangnya peran orang tua untuk
mengajarkan berbakti kepada orang tua
·
Buruknya akhlak istri
·
Kurang peka terhadap penderitaan orang
tua
B.
Berbaktilah Kepada Orang Tua
Berbakti
kepada orang tua adalah lawan kata dari durhaka kepada orang tua. Diriwayatkan
dari Ibnu Umar bahwa ia berkata, “Allah menanamkan mereka orang-orang yang
berbakti (abraran) karena mereka
berbakti kepada orang tua dan berbuat baik kepada anak-anak mereka. “ia juga
berkata, “sebagaimana engkau memiliki hak atas anakmu, demikian pula dengan
anakmu memiliki hak atas dirimu.”
1. Adab-Adab
Yang Perlu Diperhatikan Terhadap Orang Tua
·
Menaati kedua orang tua dan menjauhi
perubuatan durhaka kepada keduanya.
·
Berbuat baik kepada keduanya dengan
perkataan dan perbuatan dan dalam seluruh bentuk kebijakan.
·
Merendah diri.
·
Jangan pernah membentak keduanya.
·
Menyimak kata-kata kedua orang tua.
·
Menyambut gembira perintah keduanya dan
mengindari sikap menggerutu atau mengeluh karena keduanya.
·
Berwajah ceria kepada keduanya.
·
Mengasihi dan mencintai keduanya.
·
Duduk di hadapan keduanya dengan santun.
·
Menghindari dari minta upah ketika
melayani atau berharap imbal balik ketik memberi.
·
Mendahulukan hak ibu.
2. Agar
Anakmu Berbakti Selalu
·
Meminta peryolongan kepada Allah.
·
Mengingat-ingat keutamaan berbakti
kepada orang tua dan akibat perbuatan durhaka.
·
Demikian pula memandang akibat buruk
perbuatan durhaka dan dampak yang menimbulkannya.
·
Mengingat-ingat keutamaan orang tua atas
orang lain.
·
Memantapkan diri untuk berbakti.
·
Bertakwa kepada Allah pada kondisi
percetaian.
·
Berpesan kepada seseorang berbakti
kepada orang tua.
·
Membantu anak-anak dalam berbuat bakti
kepada orang tua.
3. Antara
Istri Dan Orang Tua
a. Peran
anak
·
Perhatian dengan orang tua dan memahami
watak mereka
·
Berbuat adil kepada istri.
·
Merajut aksih sayang
·
Bersama istri saling memahami
b. Peran
anak perempuan (istri)
c. Peran
ibu mertua
C.
Kiat Berbakti Kepada Ibu
Allah
SWT juga menjadikan perbuatan berbakti kepada kedua orang tua sebagai sebab
untuk mendapat masuk surga. Inilah kiat-kiat berbakti kepada ibu, jika engkau
mendapatkan sesuatu yang pantas dipraktekkan maka segeralah dilaksanakan. Namun
jika mendapatkan bentuk bakti yang pantas dilaksanakan, maka janganlah enggan
mendo’akan kebaikan untuk saudaramu ini.
·
Member hadiah
·
Membuka rekening untuk ibu
·
Memahami fase usia ibu
·
Jangan sakiti ibu dengan kata-kata kasar
·
Berpamitan ketika hendak bepergian