LAPORAN
HASIL SURVEY PRESERVASI BAHAN PUSTAKA
DI PERPUSTAKAAN
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Tengah
Semester V
Mata Kuliah: Preservasi dan Konservasi
Bahan Pustaka
Dosen Pengampu: Drs. Budiyono, SIP.
Oleh:
Lis Ardiyani (10140098)
Ayu Ratna Wulandari (10140106)
Erlia Fitriani (10140115)
PROGRAM STUDI
ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
FAKULTAS ADAB
DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah
satu fungsi yang ada di perpustakaan yaitu sebagai tempat penyimpanan bahan
pustaka setelah proses pengolahan yang di dalamnya terdapat banyak informasi.
Ketika bahan pustaka tersebut di simpan di perpustakaan yang biasa di letakkan
di rak atau almari lama kelamaan bahan pustaka tersebut akan mengalami
kerusakan jika tidak dirawat. Dikarenakan bahan pustaka tersebut mengandung
komponen yang akan menimbulkan masalah jika tidak dilestarikan. Untuk itu
diperluakan adanya kegiatan Preservasi
atau Konservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1.
Bagaimana proses kegiatan preservasi di
Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta?
2.
Faktor apa yang menyebabkan terjadinya
kerusakan bahan pustaka yang terjadi di Perpustkaan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta?
3.
Kendala apa yang dihadapi dalam kegiatan
preservasi di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta?
C. TUJUAN MASALAH
1.
Untuk mengetahui proses kegiatan
preservasi di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya
kerusakan koleksi.
3.
Untuk mengetahui kendala yang dihadapin
dalam preservasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kegiatan Preservasi di Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga.
Untuk
melindungi bahan pustaka yang rusak perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
melakukan beberapa kegiatan pencegahan dan pelestarian bahan pustaka yang ada
diantaranya adalah:
1.
Pengaturan suhu ruangan
Untuk
menjaga bahan pustaka dari kerusakan maka pustakawan di Perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga menggunakan AC sebagai alat pengaturan suhu dengan diharapkan bahan
pustaka mendapatkan suhu yang stabil. Biasanya suhu AC disetting dengan suhu 16
derajad celcius.
2.
Pemberian Kapur Barus
Untuk
mencegah adanya serangan dari serangga maka pustakawan perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta selalu memberi kapur barus secara teratur. Jangka waktu
dalam kegiatan ini adalah selama 3 bulan sekali yakni pada bulan Desember,
Maret, Juni, dan September.
3.
Pemberian Tirai
Agar
bahan pustaka terhindar dari sinar matahari pustakawan memberikan tirai yang
tebal agar menghalangi sinar matahari masuk . Karena jika sinar matahari masuk
akan membuat bahan pustaka menjadi belang dan mudah rapuh serta rusak. Selain hal
diatas untuk mencegah kerusakan bahan pustaka di perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta maka ruangan perpustakaan selalu dibersihkan secara
teratur.
4.
Penggunakan Rak besi
Untuk
menghindari bahan pustaka terserang serangga dan biota lainnya maka pustakawan
mengganti rak kayu dengan rak besi. Karena rak kayu mempunyai resiko mudah
terserang serangga dan dapat merusak bahan pustaka.
5.
Perbaikan bahan pustaka yang rusak.
Bahan
koleksi yang rusak dari bagian sirkulasi dan bagian lainnya diantar kebagian
preservasi dan perawatan, sebelum dibawa kebagian ini bahan pustaka akan
dipasifkan terlebih dahulu agar tidak bisa dipinjam oleh pemustaka.
Tingkat kerusakan dari
bahan pustaka juga berbeda-beda. Ada tiga kategori kerusakan:
ü Rusak
Ringan
ü Rusak
Sedang
ü Rusak
Berat
Untuk
kerusakan bahan pustaka ditingkat ringan kerusakannya berupa sampul lepas,
halaman lepas dari bukunya, lembar kartu kendali habis. Kemudian untuk kerusakan
tingkat sedang kerusakannya adalah punggung bukunya robek, punggung buku
bengkok, dan yang terakhir untuk kerusakan tingkat berat kerusakannya adalah
punggung buku harus diganti, sampul sobek,halaman hilang RFID rusak, barcode hilang.
Penanganan
bahan pustaka (koleksi buku) yang rusak :
Rusak Ringan : Untuk penanganan bahan
pustaka yang rusak ringan hanya dibutuhkan waktu sekitar 15-20 saja, hanya
dilem kembali dan dibuatkan kartu kendali yang baru.
Rusak Sedang : Bahan pustaka dikaitakan
lagi dengan menggunakan steples besar dan diganti punggung bukunya, kemudian
diberi kertas pengaman (kertas manila/buffalo) untuk sampulnya. Dibuatkan
engsel dan dipasangkan ke bahan pustaka tersebut.
Rusak Berat : Bahan pustaka yang rusak berat
diganti punggung bukunya, kemudian untuk halaman yang hilang difotokopikan lalu
dipasangkan dihalaman yang sesuai. Kemudian untuk bahan pustaka yang tebal dan
halamannya lepas maka bahan pustaka tersebut akan ditata menjadi satu dan dibor
menggunakan bor listrik kemudian dijahit menggunakn benang skong kemudian
diblok lalu dilem menjadi satu.
Kemudian bahan pustaka tersebut
dirapikan dengan alat pemotong yang disediakan setelah dilem dan dirapikan
bahan pustaka didiamkan selama 24 jam sampai lem kering kemudian baru diberi
sampul plastic. Kemudian dibuatkan barcode dan RFID yang baru.
Setelah
ditangani kemudian bahan pustaka diaktifkan kembali dan siap untuk dimanfaatkan
pemustaka lagi.
Sedangkan
untuk perawatan bahan pustaka dari
koleksi terbitan berseri yaitu dengan pembendelan serta pembuatan kliping pada
koran, dan penjilidan untuk majalah atau tabloid.
A. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan
Bahan Pustaka
Beberapa
faktor penyebab kerusahan bahan pustaka yang terjadi di Perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta yaitu:
1. Faktor Intern
Berasal
dari bahan pustaka itu sendiri, seperti faktor usia bahan pustaka (buku,
majalah, koran).
2. Faktor Ekstern
Berasal
dari luar, seperti faktor dari bencana alam, pemustaka, dan lain-lain.
B. Kendala
Dalam kegiatan
perawatan atau perbaikan bahan pustaka di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga juga
terdapat kendala yang dihadapi oleh pelaksana yaitu:
Ø Bagian
Sirkulasi dalam menyampaikan bahan pustaka ke bagian perawatan sering
terlambat, padahal sebelumnya bagian perawatan juga harus melapor terlebih
dahulu untuk anggaran dana perawatan bahan pustaka.
Ø Kurangnya
tenaga dalam melakukan kegiatan preservasi bahasa pustaka.
Ø Bahan
untuk melakukan kegiatan preservasi ini sangat kurang dan untuk menambah atau
membelinya lagi memerlukan waktu yang sangat lama.
Ø Kurangnya
tenaga ahli dalam kegiatan preservasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil laporan survey wawancara kami di bagian
perawatan bahan pustaka Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yaitu bahwa
kegiatan preservasi atau perawatan dan penanganan bahan pustaka di Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga diawali dengan pendataan bahan pustaka dari bagian sirkulasi
kemudian di laporkan ke bagian perawatan. Setelah itu, bagian perawatan
mengklasifikasi kondisi bahan pustaka yang perlu perawatan atau perbaikan
berdasarkan tingkatannya yaitu ringan, sedang, dan berat. Sedangkan untuk
pencegahannya di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yaitu dengan pengaturan suhu
ruangan, pemberian kapur barus, tirai, serta pencahayaan ruangan. Selain itu
factor penyebab terjadinya kerusakan bahan pustaka yaitu dari factor intern
(usia bahan pustaka, komponen bahan) dan ekstern (luar, bencana, pemustaka,
dll). Untuk kendala yang dihadapi yaitu keterlambatan pelaporan keruskan bahan
pustaka dari bagian sirkulasi ke bagian perawatan.
B. Saran
Untuk saran dalam laporan kgiatan survey di
perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini pada bagian sirkulasi untuk
segera melaporkan bahan bahan atau mendata koleksi yang akan segera di
preservasi agar laporan ke bagian perawatan cepat dan segera mungkin koleksi di
tangani atau di perbaiki, kemudian pencegahan yang di lakukan oleh Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebaiknya di tingkatkan lagi agar bisa mengurangi
terjadinya kerusakan pada koleksi, untuk pencegahan yang memungkinkan dating
mendadak seperti bencana sebaiknya di persiapkan jauh-jauh hari dangan keadaan
sangat siap dna lengkap. Untuk keterlambatan laporan sebaiknya atasan bisa
menindak lanjutin pustakawan yang lalai dalam pekerjaannya.
DAFTAR NARASUMBER
Daldiri.
Bagian Perawatan Bahan Pustaka Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
(Rabu, 21 November 2012).
0 komentar:
Posting Komentar